29 Juli 2013

Flashback

Hai, yang disana! Bukannya aku belum maafin, bukannya aku dendam, but the fact aku selalu inget semua. Tiap bulan, tiap hari, tiap minggu, bahkan tiap setengah detik.
Sweetest memories but hurt. Itu.
Ini bisa dibilang frontal. Ya tapi I don't care, haha karena dia ngga peduli dan ngga bakal buka blog ku ini.   (back sound I'm not afraid - Eminem)

Aku bahkan sudah kenal dia sejak kelas satu SD! Sekelas! Bayangkan!
Cuma bedanya, waktu SD dia too innocent, lugu, terlalu polos, iya.. gitulah. Tapi waktu naik kelas 6, semua anak-anak kaget liat dia jalan di teras kelas. Dua kata, mereka terpesona. Ya, mereka, dan aku enggak. Tau apa yang berubah dari dia? HIS HAIR and wear glasses. Banyak yang bilang dia kayak Dochi pw gaskin. Aku bahkan ngga tau itu siapa.

Laluuu, aku satu SMP lagi sama dia, tapi beruntung bukan sekelas. Kelas 8 juga ngga sekelas. Nah, sejak kelas 8, banyak banget yang suka sama dia, hoam. Termasuk sahabatku sendiri. Oke.
Kelas 9...
Finally, aku sekelas sama dia, dan aku dipisahin sama dua soulmate-ku.
Jadi, aku lebih suka main, belajar, guyon, ngobrol bareng temen cowok. Ya akhirnya aku duduk paling belakang, dia depan serong kiriku (mbulet. oke)
Every break time, aku selalu ke kelasnya soulmate-ku itu, sebutin aja Abang and Fran. Entah kenapa kami selalu ngomongin tentang DIA yang banyak disukain cewek, padahal dia gak ganteng-ganteng amat. Behelan, cuek, dan sebagainya.

Akibat intentitas ketemu setiap hari di kelas, ngobrol bareng, guyon bareng. Aku mulai narik kata-kataku kalo dia itu gak ganteng. YA, sekarang dia ganteng, tapi belum banget.

Di SMP aku, ada pelajaran namanya leadership atau bahasa maduranya 'kepemimpinan'. Pas itu, gurunya sudah kehabisan materi, dan anak-anak minta nonton film di AV. Finally, kami nonton Final Destination 3. Aku duduk di baris ketiga, sampingnya Opal. Tiba-tiba, dia duduk samping kananku. Masih biasa...
Ternyata, GILA! Film ini nggilani, sadis tingkat dewa neptunus. Masak darah muncrat kemana-mana?!

Sangking seriusnya, aku nonton sampe maju-maju. Pas adegan yang terr (punch line), badanku langsung mundur ke senderan kursi. JLEB. Ternyata tangan kirinya dia ada di senderan kursiku, dan aku demi apapun ngga tau.
Opal ngeliatin, aku aslinya malu, dan dia cuma bilang "wow".
Oke masih biasa...

Terus ada cerita lagi. Guru kesiswaan manggil aku sama Fran buat ikut lomba modelling. Entah kenapa, anak kelas langsung tau, dan the weird thing is kenapa dia peduli banget. Dia tanya ke aku berkali-kali "kapan lomba?" "Kapan kamu lombanya?" ya aku jawab "emang kenapa?" (modus sok cuek yg aneh)
Lupain dulu yg ini. Lanjutkan!

Verena sudah hafal juz 30 :") Verena berhak mendapatkan satu buah handphone. yeakk!
My parents gave me a blackberry. Awal pake, jujur aku ndueso banget. Yawes gitulah

My friend, Hanip made a group for the 9th class and I joined.
Ada suatu percakapan gombalnya dia ke aku, dan aku masih inget 100% termasuk hashtag2nya dia. This,

     Me: "halo"
     Him: "halo juga"
     Me: "tempat kalian hujan ngga?"
     Fran: "hampir"
     Him: "disini..."
     Me: "disana kenapa?"
     Him: "disini menunggu kamu #eaea #Gombalansuper"

Weird, isn't it?
Ada satu lagi,

     Me: "halo"
     Him: "halo"
     Me: (gak mengharap balesan dia) "siapa kamu?"
     Him: "masak lupa? aku kan kekasihmu #eaea #gombalansuper"

Semenjak itu, semua jadi aneh dan aku mikir keras! Akhirnya karena kurang kerjaan, aku stalk his twitter. Ada satu tweet yang langsung wah di mata.
     "I don't know you, but my love and my bed will never die"
wowowowoo

to be continued...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setiap coments yang kamu berikan, akan sangat berarti bagi PheRenna